Senin, 15 Juni 2015

Pekerjaan Sosial Sebagai Suatu Profesi





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Masih banyak Pihak yang mengangap bahwa Pekerjaan Sosial merupakan sesuatu yang dapat dilakukan oleh setiap Orang. Asal ada benda atau Materi, serta kemauan untuk membantu orang maka dia disebut Pekerja Sosial.
Sebelum terlampau jauh kita membahas tentang Pekerjaan Sosial, terlebih dahulu kita melihat Pengertian Profesi Pekerjaan Sosial menurut Para Ahli dibidang Pekerjaan Sosial. Menurut Walter A. Friedlander dan Robert Z. Apte didalam Bukunya yang berjudul :
A Concepts and Methods of Social work, mendefinisikan pekerjaan Sosial adalah:
”Social work is a professional service, based on scientific knowledge and skill in human relations, which help individuals, groups, or communities obtain social or personal satisfaction and independence” (Friedlander dan Apte, 1980:4).
Pekerjaan sosial merupakan suatu pelayanan profesional, yang prakteknya didasarkan kepada pengetahuan dan ketrampilan ilmiah tentang relasi manusia, sehingga dapat membantu individu, kelompok dan masyarakat mencapai kepuasan pribadi dan sosial serta kebebasan.
Sedangkan menurut Charles Zastrow, didalam Bukunya yang berjudul
”Introduction to Social Welfare, Institutions: Social Problems, Services, and Current Issues” mendefinisikan Pekerjaan Sosial sebagai berikut: ”Social Work is the professional activity of helping individuals, groups, or communities to enhance or restore their capacity for social functioning and to create societal conditions favorable to their goals” (Zastrow,1982: 12).
Pekerjaan sosial merupakan kegiatan profesional untuk membantu individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat guna meningkatkan atau memperbaiki kemampuan mereka dalam berfungsi sosial serta menciptakan kondisi masyarakat yang memungkinkan mereka mencapai tujuan.
Pekerjaan Sosial adalah suatu Profesi yang Membantu Manusia mengatasi Permasalahannya baik Ia sebagai Indifidu, atau sebagai anggota suatu Kelompok. Dengan teknik Relasi Manusia. Sesuai hakekatnya, Manusia adalah Mahluk Sosial dia akan selallu bergantung dengan Manusia lainya, Ia tidak bisa hidup tanpa bantuan Orang. Tidak semua Masalah yang dihadapinya dapat ditangani sendiri. pasti membutuhkan solusi dari Indifidu lainnya baik anggota Keluarga, Teman , ataupun siapa saja dari luar dirinya.
Untuk lebih jelasnya mengenai pekerjaan sosial sebagai suatu profesi akan kami ulas dalam pembahasan makalah berikut.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah singkat pekerjaan sosial ?
2.      Apa pengertian dan ciri-ciri profesi ?
3.      Bagaimana sejarah kesejahteraan sosial sebagai suatu profesi ?
4.      Apakah makna profesi berkeahlian ganda ?
5.      Bagaimana pelatihan mikro, mezzo, dan makro ?
6.      Apa tujuan praktek pekerjaan sosial ?
7.      Apa perspektif kekuatan dan penguasaan dalam pekerjaan sosial ?
8.      Bagaimana latar pekerjaan dan kesempatan dalam pekerjaan sosial ?
9.      Bagaimana praktek pribadi pekerjaan sosial ?
10.  Apakah makna pekerja sosial internasional ?
11.  Bagaimana kesadaran diri dan identitas perkembangan dalam pekerjaan sosial ?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui sejarah singkat pekerjaan sosial.
2.      Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri profesi.
3.      Untuk mengetahui sejarah kesejahteraan sosial sebagai suatu profesi.
4.      Untuk mengetahui makna profesi berkeahlian ganda.
5.      Untuk mengetahui pelatihan mikro, mezzo, dan makro.
6.      Untuk mengetahui tujuan praktek pekerjaan sosial.
7.      Untuk mengetahui perspektif kekuatan dan penguasaan dalam pekerjaan sosial.
8.      Untuk mengetahui latar pekerjaan dan kesempatan dalam pekerjaan sosial.
9.      Untuk mengetahui praktek pribadi pekerjaan sosial.
10.  Untuk mengetahui makna pekerja sosial internasional.
11.  Untuk mengetahui kesadaran diri dan identitas perkembangan dalam pekerjaan sosial.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat Pekerjaan Sosial
Perantara kesejahteraan sosial pertama dimulai pada awal tahun 1800 dengan usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia yang bertempat tinggal di perkotaan. Ilustrasi dari organisasi kesejahteraan sosial pertama adalah Masyarakat untuk Pencegahan Kemiskinan, ditemukan oleh John Griscom pada tahun 1820. Tujuan masyarakat ini adalah untuk menyelidiki kebiasaan dan kehidupan sehari-hari  orang miskin, untuk mengusulkan rencana-rencana agar orang-orang miskin dapat membantu mereka sendiri dan mendorong orang-orang miskin untuk menghemat dan berhemat.
     Pada akhir setengah tahun 1800-an, sejumlah besar perantara pertolongan pribadi telah didirikan di kota-kota besar untuk membantu orang yang yang tidak bekerja, miskin, sakit, orang-orang yang memiliki ketidakmampuan fisik dan mental, dan anak-anak yatim. Mulai di Buffalo, New York, pada tahun 1877, Charity Organization Society (COS) dengan cepat diangkat di kota-kota. Dalam COS, perantara pribadi bergabung bersama untuk menyediakan pelayanan pusat untuk individu dan keluarga, serta merencanakan dan mengkoordinasikan usaha perantara pribadi untuk memberantas masalah-masalah sosial kota-kota yang menekan.
   Richard Cabot memperkenalkan pekerjaan sosial kedokteran di Rumah Sakit Umum Massachuetts pada tahun 1905. Secara berangsur-angsur, pekerja sosial dipekerjakan di sekolah, pengadilan, klinik bimbingan anakdan lainnya. Sepanjang abad ke-20, telah tumbuh kesadaranoleh papan perantara sosial dan masyarakat umum yang secara profesional melatih para pekerja sosial dibutuhkan untuk menyediakan pelayanan sosial dengan kompeten. Pada tahun 1955, Persatuan Nasional Pekerja Sosial dibentuk, yang mewakili profesi pekerjaan sosial di negara ini. Tujuan dari persatuan ini adalah untuk memperbaiki keadaan sosial di masyarakat dan meningkatkan kualitas dan keefektifan dalam praktek pekerjaan sosial. Persatuan ini mempublikasikan beberapa jurnal profesional yang sebagian besar mengemukakan pekerjaan sosial juga daftar lowongan pekerjaan di seluruh negara.

2.2 Pengertian  Dan Ciri – Ciri Profesi
Pengertian profesi yang dikemukakan oleh Mc. Cully (1969 :2) mengatakan bahwa profesi itu “Vocation an which professional knowledge of some department a learning science is used in its application to the other or in the practice of an art found it”
Definisi ini mengandung arti bahwa profesi dapat diartikan sebagai suatu lapangan pekerjaan  yang menggunakan tehnik dan prosedur yang berdasarkan ilmu pengetahuan yang dengan sengaja harus dipelajari untuk kemudian diabadikan bagi kemasalahatan orang  lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa profesi dapat diartikan sebagai suatu lapangan pekerjaan yang dalam melakukan tugasnya memerlukan tehnik dan prosedur yang lmiah,memiliki dedikasi serta cara menyikapi lapangan pekerjaan yang berorientasi pada layanan yang ahli
Selanjutnya Dr. Abraham  fexner,seperti yang dikutip oleh syarif muhidin (1980 : 25) mengemukakan kreteria profesi adalah sebagai berikut :
1.      profesi merupakan kegiatan intelektual yang disertai oleh tanggung jawab yang besar.
2.      mereka belajar dari alam dan anggota – anggotanya secara kontan selalu berhubungan dengan laboratorium atau seminar – seminar untuk menyajikan data baru.
3.      mereka tidak hanya akademik atau teoritis ,tetapi praktis dalam tujuan..
4.      mereka memiliki tehnik – tehnik yang mampu di komunikasikan melalui pendidikan khusus.
5.      Mereka berorganisasir atau dapat berorganisasir sendiri.
6.      Mereka lebih reponsif trhadap kepentingan umum dari pada kegiatan individual dan mereka lebih terikatuntuk mencapai tujuan sosial.
Depdikbud (1983 :2) dalam buku II modul profesionalisasi jabatan guru,mengemukakan hakekat profesi ialah informed responsivenesss 9tanggapan yang bijaksana)serta layanan pengabdian yang dilandasi oleh keahlian ,tehnik dan prosedur yang mantap serta sikap kepribadian tertentu.
Syarif Muhidin (1980-28) mengemukakan perbedaan pokok antara suatu profesi dan pekerjaan (occupation) yang bukan profesi ialah profesi bisanya dipandang sebagai substansi kerangka ilmu pengetahuan (body of knowledge) dimana profesi tersebut bersumber dan bermuara. Pekerjaan (occupation) kadang – kadang diartikan sebagai” seni profesi” karena menggunakan keahlian tehnik dan memiliki pengetahuan yang didasarkan kepada pengalaman dan praktek.
Berdasarkan pembahasan tentang pengertian,hakekat dan syarat- syarat profesi,maka suatu pekerjaan dapat dikatakan suatu profesi apabila bersumber dari ilmu pengetahuan dan pengetahuan itu diperoleh dan pendidikan,serta memiliki cirri – cirri sekaligus syarat – syarat tertentu.
Westley dan Gibson ( 1965 :5) mengemukakan ciri – ciri  profesi adalah sebagai berikut :
1.      Pengakuan oleh masyarakat terhadap layanan tertentu yang hanya dapat dilakukan oleh kelompok pekerja yang dikategorikan sebagai suatu profesi.
2.      Memiliki suatu kerangka bidang ilmu ( body of  knowledge) yang menjadi landasan tehnik- tehnik dan prosedur yang unik.
3.      Sebelum mampu melaksanakan suatu pekerjaan  professional diperlukan  persiapan yang sengaja dan sistematis melalui pendidikan dan ketrampilan
4.      Memiliki organisasi yang professional yang berfungsi melindungi kepentingan anggotanya,menjaga dan sekaligus meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat  dan tindaka- tindakan etis professional pada anggotanya yang diatur dalam suatu kode etik.
2.3 Sejarah Kesejahteraan Sosial Sebgai Suatu Profesi
Pekerjaan sosial lahir sebagai suatu profesi pada awal abad kedua puluh, dan dewasa ini profesi ini dituntut untuk memenuhi mandat kesejahteraan sosial dalam mempromosikan kesejahteraan dan kualitas kehidupan. Dengan demikian, pekerjaan sosial meliputi kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk memperbaiki kondisi-kondisi manusia dan sosial serta mengurangi kesulitan-kesulitan manusia dan masalah-masalah sosial.
Para pekerja sosial sebagai kaum profesional yang peduli, bekerja dengan orang-orang untuk meningkatkan kompetensi dan keberfungsian mereka. Pekerja sosial juga berusaha untuk mengakses dukungandukungan, dan sumber-sumber sosial, untuk menciptakan pelayanan-pelayanan sosial yang manusiawi dan tanggap, serta untuk memperluas struktur masyarakat yang menyediakan kesempatan-kesempatan bagi semua anggota masyarakat.
Pekerja sosial yang profesional bekerja dengan menggunakan pendekatan pendekatan sistematis berdasarkan sejumlah pengetahuan dan penelitian. Profesi pekerjaan sosial mempunyai komitmen terhadap kebijakan dan praktik yang mempromosikan keadilan sosial, hak asasi manusia, akses kepada sumber-sumber dan layanan bagi semua orang, khususnya bagi mereka yang rentan. Dengan demikian, keprihatinan pekerjaan sosial pertama-tama adalah pelayanan kemanusiaan yang fokus pada manusia dalam lingkungan sebagai suatu paradigma dalam melakukan asesmen dan perubahan.
Secara konvensional, pekerjaan sosial biasanya dipandang sebagai suatu profesi yang menangani permasalahan kesejahteraan sosial baik pada lingkungan lembaga maupun masyarakat. Dalam lingkungan lembaga, pekerja sosial biasanya bekerja pada institusi-institusi pelayanan sosial seperti lembaga rehabilitasi sosial, pengasuhan anak, perawatan orang tua, penampungan korban narkoba dan lain sebagainya. Sementara, pada lingkungan masyarakat, umumnya pekerja sosial menangani permasalahan sosial yang berkaitan dengan pembangunan lokal (pedesaan dan perkotaan), pengentasan kemiskinan atau perancang proyek-proyek usaha ekonomis produktif (Suharto, 1997).
Sebagai petunjuk dan pedoman sikap pekerja sosial dalam praktek profesionalnya, maka harus ada kode etik profesional bagi pekerja sosial yang memberikan tuntutan bagi prakteknya dalam menerapkan pelayanan pekerjaan sosial profesional. Kode etik ini akan mengungkapkan standar-standar tingkah laku tertentu bagi pekerja sosial dalam hubungan profesionalnya dengan mereka yang dilayaninya. Dalam mematuhi kode etik ini pekerja sosial memandang kewajiban-kewajiban yang tercantum didalamnya sesuai dengan situasi yang dihadapinya, memasukan semua prinsip-prinsip ke dalam pertimbangannya, serta memilih suatu rangkaian kegiatan yang selaras dengan jiwa dan hakekat kode etik tersebut.
Kode etik merupakan rumusan atau standar atau tuntunan tentang perilaku yang dianggap baik dan yang perlu ditunjukan oleh anggota profesi dalam melaksanakan tugasnya.
Tujuan dan fungsi kode etik profesi adalah sebagai berikut :
1.      Melindungi reputasi ptofesi dengfan jalan memberikan kriteria-kriteria yang dapat diikuti untuk menghatur tingkah laku anggotanya.
2.      Secara terus menerus meningkatkan kompetensi dan kesadaran tanggung jawab bagi para anggota di dalam melaksanakan praktek.
3.      Melindungi masyarakat dari praktek-praktek yang tidak kompeten.
Kode etik pada prinsipnya mengatur hal-hal yang berkaitan dengan proses pertolongan pekerjaan sosial yasng mengatur komponen-komponen proses pertolongan pekerjaan sosial yaitu : pekerja sosial, klien, teman sekerja, badan sosial tempat pekerja sosial bekerja, profesi pekerja sosial dan masyarakat tempat proses pertolongan diberikan.
Namun demikian, kode etik yang saat ini dipakai dan dijadikan pedoman oleh pekerja sosial di Indonesia adalah kode etik yang berasal dari Amerika Serikat (National Association of Social Welfare), walaupun tetap dapat digunakan sebagai pedoman sikap para pekerja sosial dimanapun.

2.4  Profesi Berkeahlian Ganda 
Pekerjaan sosial adalah kegiatan professional dalam membantu individu, kelompok, keluarga, organisasi dan komunitas untuk meningkatkan atau mengembalikan kapasitas mereka terhadap keberfungsian sosial dan untuk meciptakan kondisi masyarakat sesuai dengan tujuan mereka.
        Seorang pekerja sosial butuh pelatihan dan keahlian dalam area yang luas untuk menangani masalah-masalah individu, kelompok, keluarga, organisasi, dan komunitas yang lebih besar secara efektif. Pekerja sosial dilatih untuk menangani masalah sosial yang umum dan pribadi. Keahian-keahlian yang dibutuhkan termasuk pembangunan hubungan dengan klien, wawancara, pemecahan masalah, dan hal-hal yang berkaitan dengan organisasi.pekerja sosial juga harus memiliki keahlian meneliti, perkembangan dan penyumbangan program, dan pengetahuan tentang bagaimana menangani isu-isu legal.
       Keahlian yang paling penting adalah pekerja sosial membutuhkan kemampuan untuk menasihati klien dengan efektif. Bagi yang tidak dapat melakukannya, tidak dapat bekerja di pekerjaan sosial. Keahlian kedua yang paling penting adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan kelompok lain. Pekerja sosial juga membutuhkan persepsi yang akurat dari kekuatan dan kelemahan profesionalnya.

2.5  Pelatihan Mikro, Mezzo, Dan Makro
·         Mikro : bekerja dengan individu
·         Mezzo: bekerja dengan keluarga dan kelompok kecil lainnya
·         Makro: bekerja dengan organisasi dan komunitas atau mencari perubahan dalam UU dan peraturan sosial
Kegiatan spesifik diselenggarakan oleh para pekerja, termasuk :
1.    Social Casework (Pekerjaan Perkara Sosial)
Pekerjaan perkara sosial mencakup macam-macam kegiatan, seperti membantu orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan untuk memperoleh pekerjaan, menempatkaganyan anak-anak terlantar di panti asuhan, menyediakan pelayanan perlindungan untuk anak-anak yang mendapatkan penyiksaan dan keluarganya, membantu para pecandu alkohol untuk menyatakan bahwa mereka mempunyai masalah minum.
2.    Case Management (Manajemen Perkara)
Tujuan dari manajemen perkara hampir sama dengan pekerja kasus sosial, yaitu menyediakan nasihat-nasihat, menerima klien untuk membuat kepastian mereka mengikuti peraturan masa percobaan, menghubungkan klien dan keluarganya dengan pelayanan yang dibutuhkan, menyiapkan laporan pengadilan, dan memberikan kesaksian di pengadilan.

3.    Group Work (Kerja Kelompok)
Kerja kelompok memfasilitasi intelektual-intelektual, emosional, dan perkembangan sosial individu melaluui kegiatan kelompok.
4.    Group Therapy (Terapi Kelompok)
Terapi kelompok bertujuan memfasilitasi sosial, tingkah laku, dan penyesuaian emosional individu melalui proses kelompok.
5.    Family Therapy (Terapi Keluarga)
Terapi keluarga merupakan suatu jenis terapi kelompok yang bertujuan membantu keluarga dengan masalah interaksional, tingkah laku, dan masalah emosional.
6.    Community Organization (Organisasi Komunitas)
Organisasi komunitas bertujuan mendorong dan membantu komunitas local untuk melakukan evaluasi, perencanaan, dan mengkoordinat usaha-usaha untuk menyediakan kebutuhan kesehatan, kesejahteraan, dan rekreasi komunitas.
7.    Administration (Administrasi)
Fungsi administrasi meliputi perantara pengaturab dan objektif program, menganalisis keadaan sosial dalam komunitas, membuat keputusan yang berhubungan dengan pelayanan apa yang akan disediakan, mengupahi dan mengawasi anggota staf, mengatur struktur organisasi, mengadministrasi urusan keuangan, dan menyumbangkan dana untuk operasi perantara. Selain itu, administrasi juga mengkoordinasi usaha-usaha untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

2.6  Tujuan Praktek Pekerjaan Sosial  
Tujuan dari praktek pekerjaan sosial adalah:
1.    Meningkatkan pemecahan masalah, pengatasan masalah, dan masalah kapasitas perkembangan manusia.
2.  Menghubungkan manusia dengan sistem-sistem yang menyediakan mereka dengan sumber-sumber, pelayanan, dan kesempatan-kesempatan.
3.  Meningkatkan keaktifan dan operasi ramah sistem-sistem yang menyediakan manusia dengan sumber-sumber dan pelayanan-pelayanan.
4.    Mengembangkan dan memperbaiki peraturan sosial.
5.    Memajukan manusia dan komunitas.


2.7  Perspektif Kekuatan Dan Penguasaan
Pekerjaan sosial menegaskan penguasaan dan perspektif kekuatan dalam bekerja dengan individu, kelompok, keluarga, organisasi, dan komunitas. Sangatlah penting sekali sekarang ini bahwa para pekerja sosial memiliki perspektif internasional selama kita sidup di komunitas global. Penting bahwa para pekerja sosial, meliputi kekuatan klien-klien dalam proses penilaian. Dalam bekerja sama dengan klien, pekerja sosial fikus terhadap kekuatan-kekuatan dan sumber-sumber klien untuk membantu mereka memecahkan berbagai masalah. Untuk memanfaatkan kekuatan klien secara efektif, para pekerja sosial harus menegenali kekuatan-kekuatan tersebut.

2.8 Latar Pekerjaan Dan Kesempatan Dalam Pekerjaan Sosial
         Macam-macam latar pekerjaan tersedia untuk para pekerja sosial, termasuk perlindungan perkembangan, adopsi, masa percobaan dan pembebasan, asisten umum, pemberian nasihat, pelayanan untuk orang tua tunggal, pelayanan day-care, pelayanan sekolah sosial, pelayanan untuk veteran, pelayanan rekreasi seperti pramuka pandu dan program YWCA, pelayanan sosial dalam rumah sakit pengobatan atau mental, program anti-kemiskinan, penyumbangan dana, aksi sosial, pelayanan keluarga berencana, dan pelayanan-pelayanan lainnya. Selain itu, ada pula kesempatan kerja untuk mereka yang memiliki pengalaman dan pelatihan professional yang telah maju dalam perencanaan sosial, organisasi komunitas, konsultasi, supervise, pengajaran, dan administrasi.
               
2.9 Praktek Pribadi Pekerjaan Sosial
Para pekerja sosial diperbolehkan untuk melakukan praktek pribadi untuk bekerja seharian penuh untuk sebuah perantara. Atau individu dapat bekerja seharian penuh dalam praktek pribadi. Pada rencana lain, para pekerja sosial dapat dipekerjakan oleh sebuah klinik pribadi yang dimiliki oleh seorang ahli jiwa atau psikiater untuk menyediakan terapi terhadap individu dan kelompok.

2.10 Pekerja Sosial Internasional
     Pekerjaan sosial sekarang ini merupakan profesi dunia. Profesi ini diselenggarakan di Great Britain, Kanada, Amerika, India, dan sejumlah negara-negara lainnya. Berbagai krisis dan masalah dialami oleh satu negara yang kemudian mempengaruhi negara lain. Pelajaran dari pekerjaan sosial internasional dan kesejahteraan sosial sekarang ini merupakan suatu kepentingan yang menggerakkan kita melewati banyak rintangan dan mengizinkan kita semua untuk menjadi lebih baik dalam komunitas dunia yang kooperatif.

2.11 Kesadaran Diri Dan Identitas Perkembangan

          Ketika melatih murid-murid pekerja sosial, para pendidik menemukan bahwa murid-murid yang dapat memberi nasihat yang terbaik kepada orang lain adalah mereka yang mengenali dirinya sendiri, yaitu mereka memiliki kesadaran diri yang tinggi. Seorang penasihat harus cerdik dalam memperhatikan apa yang klien sedang pikirkan dan rasakan. Untuk menjadi cerdik, penasihat harus dapat menempatkan dirinya dalam situasi klien dan menentukan apa yang benar-benar klien sedang rasakan dan pikirkan. Kecuali jika penasihat memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi, dia sangat tidak mungkin untuk bisa merasakan apa yang orang lain rasakan dan pikirkan
      Pembentukan identitas adalah suatu proses untuk menentukan siapa dirinya dan apa yang diinginkannya di luar kehidupannya. Perkembangan identitas adalah proses yang sangat lama. Untuk mengembangkan identitas yang sukses, seseorang harus berpengalaman dalam kedua cinta dan harga, terutama pada masa anak-anak. Apabila hanya berpengalaman pada salah satu dari keduanya, maka identitas akan mengalami kegagalan.















BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Pekerjaan sosial lahir sebagai suatu profesi pada awal abad kedua puluh, dan dewasa ini profesi ini dituntut untuk memenuhi mandat kesejahteraan sosial dalam mempromosikan kesejahteraan dan kualitas kehidupan. Dengan demikian, pekerjaan sosial meliputi kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk memperbaiki kondisi-kondisi manusia dan sosial serta mengurangi kesulitan-kesulitan manusia dan masalah-masalah sosial. Suatu pekerjaan dapat dikatakan suatu profesi apabila bersumber dari ilmu pengetahuan dan pengetahuan itu diperoleh dan pendidikan,serta memiliki cirri – cirri sekaligus syarat – syarat tertentu.
Keahlian yang paling penting adalah pekerja sosial membutuhkan kemampuan untuk menasihati klien dengan efektif. Bagi yang tidak dapat melakukannya, tidak dapat bekerja di pekerjaan sosial. Keahlian kedua yang paling penting adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan kelompok lain. Pekerja sosial juga membutuhkan persepsi yang akurat dari kekuatan dan kelemahan profesionalnya.
Kegiatan umum yang  dilakukan pekerja sosial termasuk:
·         Mikro : bekerja dengan individu
·         Mezzo: bekerja dengan keluarga dan kelompok kecil lainnya
·         Makro: bekerja dengan organisasi dan komunitas atau mencari perubahan dalam UU dan peraturan sosial
Kegiatan spesifik diselenggarakan oleh para pekerja, termasuk :
1.    Social Casework (Pekerjaan Perkara Sosial)
2.    Case Management (Manajemen Perkara)
3.    Group Work (Kerja Kelompok)
4.    Group Therapy (Terapi Kelompok)
5.    Family Therapy (Terapi Keluarga)
6.    Community Organization (Organisasi Komunitas)
7.    Administration (Administrasi)




DAFTAR RUJUKAN

Sunaryo.1995.Dasar-Dasar Rehabilitasi dan Pekerjaan Sosial.Bandung: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru

Widati,Sri.1984.Rehabilitasi Sosial Psikologi.Bandung : Jur PLB FIP IKIP Bandung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar